Kewajiban sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman (pangan olahan) mulai diberlakukan pada 17 Oktober 2024. Hal ini mendorong banyak pelaku usaha untuk segera mungkin mengurus sertifikasi halal.
Namun, dalam prosesnya, banyak pelaku usaha yang melakukan kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini dapat menghambat proses sertifikasi halal dan bahkan menyebabkan kegagalan. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan pelaku usaha saat proses sertifikasi halal, yuk, disimak!
Banyak pelaku usaha yang belum memahami secara jelas tentang sertifikasi halal. Mereka hanya mengetahui bahwa sertifikasi halal adalah suatu keharusan, namun tidak memahami tentang persyaratan, prosedur, dan manfaatnya.
Kurangnya pemahaman ini dapat menyebabkan pelaku usaha melakukan kesalahan dalam proses sertifikasi, seperti:
Mengajukan permohonan ke lembaga yang tidak berwenang.
Menyiapkan dokumen yang tidak lengkap.
Tidak menerapkan sistem jaminan halal yang benar.
Salah satu syarat utama dalam sertifikasi halal adalah memiliki Penyelia Halal. Penyelia Halal adalah orang yang memiliki pengetahuan dan keahlian tentang kehalalan produk dan bertanggung jawab untuk memastikan kehalalan produk di seluruh proses produksi.
Banyak pelaku usaha yang tidak memiliki penyelia halal atau tidak memiliki penyelia halal yang kompeten. Hal ini dapat menyebabkan produk mereka tidak memenuhi standar halal dan gagal mendapatkan sertifikasi.
Memahami kebutuhan tersebut, Hasdemy, anak perusahaan resmi dari Halal Syariah Integrasi hadir sebagai solusi bagi para pelaku usaha yang ingin mengikuti pelatihan Penyelia Halal. Hasdemy berkomitmen membantu pelaku usaha meraih sertifikasi halal dengan mudah dan efisien.
SJH adalah sistem yang memastikan bahwa produk yang dihasilkan halal dan sesuai dengan syariat Islam. Banyak pelaku usaha yang tidak menerapkan SJH dengan benar atau bahkan tidak memilikinya sama sekali.
Hal ini dapat menyebabkan produk mereka terkontaminasi dengan bahan haram atau tidak memenuhi standar halal.
Audit internal adalah proses untuk memastikan bahwa sistem jaminan halal yang diterapkan di perusahaan berjalan dengan efektif. Banyak pelaku usaha yang tidak melakukan audit internal secara rutin. Hal ini dapat menyebabkan sistem jaminan halal tidak efektif dan produk mereka berisiko tidak halal.
Proses sertifikasi halal membutuhkan ketelitian dan perhatian terhadap detail. Banyak pelaku usaha yang kurang memperhatikan detail, seperti:
Mencantumkan bahan haram pada label produk.
Tidak memisahkan peralatan yang digunakan untuk produk halal dan non-halal.
Tidak menjaga kebersihan tempat usaha.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, kamu bisa menerapkan tips penting di bawah ini!
Pahami secara jelas tentang sertifikasi halal, termasuk persyaratan, prosedur, dan manfaatnya.
Pastikan memiliki penyelia halal yang kompeten.
Terapkan sistem jaminan halal (SJH) dengan benar.
Lakukan audit internal secara rutin.
Perhatikan detail dalam seluruh proses produksi.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, pelaku usaha dapat memperlancar proses sertifikasi halal dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan sertifikat halal.
Baca juga: Pedagang Buah Wajib Sertifikasi Halal: Persiapan & Dampak Kebijakan Baru
Pelatihan Daring :
Rp 1.6 Jt
Uji Kompetensi :
Rp 1.8 Jt
Harga Bundling :
Rp 3.4 Jt
Pelatihan Daring :
Rp 3 Jt
Uji Kompetensi :
Rp 3.5 Jt
Harga Bundling :
Rp 5.5 Jt
Pelatihan Daring :
Rp 2 Jt
Uji Kompetensi :
Rp 2.5 Jt
Harga Bundling :
Rp 4 Jt
Pelatihan Luring :
Rp 3.5 Jt
Uji Kompetensi :
Rp 2.5 Jt
Harga Bundling :
Rp5.5 Jt
Pelatihan Daring :
Rp 3.4 Jt
Uji Kompetensi :
Rp 2.5 Jt
Harga Bundling :
Rp 5.4 Jt
Pelatihan Daring :
Rp 1.5 Jt
Pelatihan Daring :
Rp 1 Jt
Copyright @ 2024 By Halal Syariah Integrasi